Minggu, 05 Juni 2011
POTRET PACU JALUR RAKYAT KUANTAN
Jalur menurut arti aslinya adalah perahu yang panjangnya 25 – 30 M, dengan lebar 1,5 M dan dapat dumuati 40 – 60 orang anak pacu. Jalur mulai ada di Rantau Kuantan sejak abad ke 17, digunakan pada saat itu untuk membawa tamu-tamu terhormat seperti Raja, Sultan dan para pembesar-pembesar lainnya. Jalur dibuat berdasarkan musyawarah anak negeri (penduduk desa) dibentuk atas dasar musyawarah mufakat, disertai pawang piawai dan dengan biaya sepenuhnya ditanggung oleh warga negeri.
SEJARAH PACU JALUR
Sejak kapan penduduk Rantau Kuantan mengenal jalur dan membuatnya, tidak dapat ditunjukkan dengan suatu tahun yang pasti, yang jelas masyarakat sudah mengenal dan menggunakan jalur untuk kebutuhan hidup mereka sehari-hari sejak zaman dahulu. Namun dapat hampir dipastikan Pacu Jalur sudah dikenal penduduk daerah Rantau Kuantan paling kurang tahun 1900 an dan dalam tahun itu dipacukan penduduk kebanyakan perahu-perahu besa yang biasa digunakan untuk kebutuhan sehari-hari. Kegiatan Pacu Jalur ini dilaksanakan disepanjang batang kuantan untuk memperingati dan merayakan berbagai hari besar Islam misalnya Maulid Nabi Besar Muhammad SAW, Hari Raya Idul Fitri, 1 Muharram dsb.
ORGANISASI JALUR
Pada organisasi / panitia jalur terdapat tiga pihak yang terlibat langsung dengan urusan jalur antara lain :
1. Partuo / Patua
Adalah panitia/ organisasi jalur yang terdiri dari orang-orang yang dituakan pada suatu banjar/ kampung, yang memiliki tugas :
a. Mencari, memilih dan menentukan kayu jalur
b. Menentukan tukang jalur dan tenaga bantuan dari masyarakat
c. Menentukan dukun jalur
d. Mengadakan rapat-rapat / musyawarah tentang jalur
e. Mengatur kepentingan tukang jalur selama bekerja di hutan dan penyelesaian pekerjaan lainnya
f. Mengurus kepentingan dukunjalur dalam upacara pacu jalur
2. Dukun Jalur
Kebanyakan setiap kampung hanya mempunyai satu orang dukun untuk satu jalur, namun dapat saja satu orang dukun mambawahi lebih dari satu buah jalur atau lebih atau satu buah jalur memiliki lebih dari satu orang dukun. Adapun tugas dukun jalur adalah :
a. Memberi masukan tentang penentuan dan memilih kayu jalur pada Partuo
b. Memimpin upacara manobang jalur
c. Menentukan langkah jalur, seperti : waktu maelo jalur, waktu turun ke batang kuantan, waktu berangkat ketempat pacu, dsb.
d. Menawari jalur, seperti : membacakan mantra disaat jalur sudah diisi oleh anak pacu, dengan tujuan agar anak pacu selamat dari marabahaya dan menawari atau mengobati jalur.
e. Memberikan ramalan-ramalan mengenai jalur.
f. Mempersatukan anak jalur.
g. Memompan, yaitu merupakan kegiatan mengganggu anak pacu atau jalur lawan dengan menggunakan mantra dan bahan-bahan seperti ; sirih, pinang, telur, penjahit dsb.
3. Anak Pacu
Anak Pacu adalah sekumpulan orang-orang yang berada didalam/ diatas jalur yang berkisar mencapai 50 orang dan terbagi menurut fungsi dan tugas mereka masing-masing, diantaranya :
a. Tukang Tari
Berjumlah 1 orang, posisinya berada di haluan jalur paling depan, yang memiliki peran menari, baik jika jalur menang maupun kalah. Dengan tujuan untuk memberi semangat kepada anak pacu, membantu tukang onjai menggerakkan haluan jalur agar jalur semakun laju.
b. Tukang Concang
Berjumlah 2 orang, posisinya berada dibelakang setelah tukang tari yang berperan bagaikan kapten kesebelasan dalam sepak bola, bertugas menentukan lambat atau pacu berkayuh.
c. Tukang Kayuh
Jumlahnya bisa mencapai 40 orang, posisinya disepanjang jalur, bertugas mengayuh jalur sekuat tenaganya, namun mendayung tersebut harus serempak.
d. Tukang Timbo
Berjumlah 1 orang, posisinya ditengah-tengah jalur, bertugas menimba air yang masuk kedalam jalur dan memberi aba-aba untuk mulai berkayuh dengan cara melucutkan upih ke air serta memberikan semangat kepada anak pacu dalam berpacu.
e. Tukang Kemudi
Berjumlah 2 orang, posisinya didepan tukang onjai, tugasnya dan fungsinya untuk mengendalikan arah dan keseimbangan jalur sewaktu dikayuh oleh anak pacu.
f. Tukang Onjai
Berjumlah 1 orang, posisinya berada dipaling belakang, bertugas maonjai agar haluan jalur turun naik sewaktu sedang dipacu, hal ini dibutuhkan sebab tanpa tukang onjai jalur tidak akan laju dan kemungkinan akan karam.
Demikian uraian yang telah pernah diuraikan banyak pihak ini saya uraikan semoga bermanfaat, slanjutnya mari kita lihat beberapa potret Pacu Jalur Rakyat Kuantan ini. Salam sebatang lidi, semoga senantiasa menikmati cinta sejati !
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar