Selasa, 22 Maret 2011

MASALAH ADALAH TANDA KEHIDUPAN

Ketika kita mengalami masalah, yaitu masalah yang amat sulit dan menyusahkan, barangkali amat mengecilkan hati, ada satu prinsip dasar untuk diterapkan dan terus diterapkan. Prinsip ini adalah "jangan berhenti atau menyerah". Menyerah sama saja dengan mengundang kekalahan total. Menyerah menunjang kekalahan pribadi. Menyerah cenderung mengembangkan psikologi kekalahan. Hadapilah masalah dengan cara lain jika cara yang biasa kita gunakan tidak berhasil. Dan jika cara baru tersebut tidak berjalan dengan baik, maka pakailah cara lain lagi hingga kita benar-benar temukan kunci bagi situasinya. Karena kunci memang ada, selalu ada, dan pencarian serta usaha yang terus menerus dan bijaksana, serta tidak menyimpang pasti akan menghasilkannya.


NabiMuhammad SAW mengatakan "Tuhan beserta orang yang mau bertekun", Shakespeare mengatakan "hujan yang terus-menerus merusak marmer". Ini menekankan bahwa kita tidak boleh berputus asa, ketekunan akan dapat merubah keadaan seberat apapun.

"Durut," ia melanjutkan, "singkirkan masalah jahanam ini dan inilah yang akan saya lakukan. Saya akan memberi anda sepuluh juta rupiah uang tunai, tanpa syarat, untuk pekerjaan anda." Anto bukan orang yang menulikan telinga terhadap tawaran seperti ini; maka Anto pun merenung, memikirkan, dan mempertimbangkan usul tersebut dan muncul dengan solusi yang tampak tidak buruk bagi saya; setidaknya solusi tersebut, karena Anto belum menerima sepuluh juta rupiah yang ia janjikan.

"Nah, Durut," Anto berkata, "saya pasti ingin membantu anda. Akan tetapi biar saya luruskan persoalannya. Anda ingin menyingkirkan semua masalah anda, seluruhnya ? begitu bukan ?

"Tepat," Durut menjawab. "Saya ingin lepas dari setiap masalah yang saya alami. Percayalah, saya sudah jenuh. Saya tidak menginginkan masalah lebih banyak lagi - sungguh."

"Baiklah, Durut, saya mempunyai solusi, tetapi saya ragu anda akan menyukainya. Bagaimanapun, inilah solusi tersebut : Dua hari yang lalu saya berada disuatu tempat dalam rangka bisnis, kalau saya boleh mengatakan begitu, dimana ketuanya mengatakan kepada saya bahwa ada seratus ribu orang; dan tidak satupun dari mereka mempunyai masalah." Antusiasme pertama yang dilihat Anto didalam diri Durut tampa pada roman mukanya dan mengilas didalam matanya ketika keinginannya yang amat besar ia berseru, "Ah, itu cocok untuk saya ! Bawa saya ke tempat itu !"

"Baiklah," Anto menjawab. "Tempat yang saya maksud adalah kuburan."

Dan itulah kenyataannya - tak seorangpun dikuburan tersebut mempunyai masalah. Bagi mereka demam kegelisahan kehidupan telah berlalu; mereka beristirahat dari kerja mereka. mereka tidak dapat peduli dengan apa yang anda dan saya baca di surat kabar atau dengar di radio atau TV. Mereka tidak mempunyai masalah sama sekali, tak satupun. Akan tetapi mereka MATI.

Dengan demikian logikanya adalah masalah merupakan tanda kehidupan.

Senin, 07 Maret 2011