Minggu, 27 Mei 2012

JADWAL RANGKAIAN PACU JALUR 2012

Rayon I 28 s/d 30 Juni 2012 di Tepian Haji Saidina Ali Kecamatan Kuantan Mudik
Rayon II 5 s/d 7 Juli 2012 di Tepian Lubuok Sobae, Baserah Kecamatan Kuantan Hilir
Rayon III 12 s/d 14 Juli 2012 di Tepian Pincuran Sakti Kecamatan Benai
Pacu Jalur Mini  27 Agustus 2012
Pacu Jalur Nasional 30 Agustus s/d  2 September 2012 di Tepian Narosa Teluk Kuantan

Senin, 14 Mei 2012

TENTANG KERTAS DAN UKURANNYA


“Jika kertas ini setiap hari kita tumpuk dan kita tumpuk, dalam setahun rakyat ini indonesia bisa naik tangga ke bulan”. Demikian ungkapan seorang guru menggambarkan pada saat sekarang ini betapa kita disibukkan dengan kertas-kertas  baik disekolah, universitas, kantor-kantor dan lembaga-lembaga lainnya bahkan dirumah tangga sekalipun.

Tapi sangat memalukan rasanya bahkan mungkin tepatnya menjengkelkan ketika seorang guru atau malah kepala sekolah yang setiap hari sibuk dengan kertas-kertas tidak tahu ukuran dan jenis kertas. Suatu ketika seorang pegawai kantoran hendak membeli kertas. “Bang beli kertas A4 dan kertas HVS !”. Atau ada juga “pak, beli kertas HVS dan Folio”, atau mungkin “ada kertas letter gak ?”. Membingungkan memang.

Kedengarannya memang sepele tapi kalau yang salah tetaplah salah dan sebaiknya kembali ke jalan yang benar.

Dari kejadian-kejadian tersebut terpikir oleh saya untuk menulis tentang kertas (atau mungkin lebih tepat judulnya BUTA KERTAS) di blog saya yang acak-acakan ini.

1.         HVS
Sesungguhnya HVS bukanlah ukuran kertas, HVS adalah jenis kertas. HVS adalah kertas yang sering digunakan untuk foto copy, ngeprint, percetakan umum dsb. Kertas HVS terdapat bermacam-macam ukuran, yang paling sering kita jumpai di dunia kerja adalah, F4 = Folio, A4 = Kwarto, A4S = Letter, A3 = Double Folio. Dan masih banyak lagi ukuran yg lainnya yg pastinya juga mempunyai nama panggilan masing-masing (truing).

Selain ukuran panjang dan lebar HVS ini juga terdapat bermacam-macam berat atau ketebalan, yang sering kita temukan adalah 60 gr, 70 gr dan 80 gr. Sebagai catatan yang paling sering digunakan untuk ngeprint dan foto copy atau percetakan lainnya adalah 70 gr.

HVS juga terdapat bermacam-macam merek, tergantung perusahaan yang memproduksinya diantaranya yang sering kita jumpai adalah Mirage, Paper One, Sinar Dunia, E Paper, Natural, dll. 

a.       Folio atau F4
Folio atau F4 mempunyai ukuran Lebar 21,5 cm dan Panjang 33,0 cm. Sebagai catatan kertas Folio bukanlah kertas Legal pada komputer. Jenisnya bisa saja sama tapi ukuran berbeda, perbedaannya adalah pada panjangnya, kertas legal lebih panjang 2 cm daripada kertas Folio. Bagi para pengguna komputer pemula akan bingung karena pada menu page setup, paper size di Ms. Word atau Ms. Exel yang disediakan print tidak ada tersedia kertas Folio. Lalu bagaimana jalan keluarnya ? kita bisa  buat ukuran sendiri. Caranya Page Setup, Paper, Pada Paper Size ubah ukuran witdh/ lebar = 21,5 cm dan height/ panjang = 33,0 ini untuk posisi kertas potrait sedangkan untuk posisi kertas landscap kebalikannya.

 
b.      Kwarto atau A4
Kertas kwarto atau A4 mempunyai ukuran lebar 21,0 cm dan panjang 29,7 cm. Sebagai catatan kertas kwarto bukanlah kertas letter. Karena sesungguhnya mempunyai perbedaan ukuran dengan A4, yaitu lebar 21,59 cm dan panjang 27,94 cm. Dan kerta A4 tidaklah sama dengan kerta A4S, perbedaan terdapat pada lebar, kertas A4S lebih lebar 0,5 cm dari kertas A4.
  





c.       A3 atau Double Folio
Kertas A3 atau Double Folio yang kami maksud disini adalah kertas HVS Double Folio, karena ada juga kertas Double Folio yang bukan HVS, yaitunya kertas Double Folio bergaris yang merupakan isi dari buku Folio. Ukuran dari kertas A3 adalah lebar 31,8 cm dan panjang 42,0 cm. Sebagai catatan kertas A3 bukanlah kertas A3+, karena kertas A3+ mempunyai perbedaan ukuran yaitu panjang 31,8 cm dan panjang 48,0 cm. Dan jika anda hendak mencetak (print) kertas ini tidak akan tersedia pada paper size anda jika komputer anda tidak terinstal print A3, atau print yang berukuran besar.




2.         KERTAS STENSIL ATAU BURAM
Setahu saya pada saat sekarang ini yang sering ditemukan hanya ukuran Folio atau F4. Ingat kertas ini bukanlah kertas HVS karena mempunyai bahan yang berbeda. Warnanya sedikit agak kuning dan permukaan terasa agak kasar. Biasanya kertas ini juga lebih agak murah dibandingkan HVS. Jika pada zaman dulu kertas inilah yang digunakan untuk mencetak soal yang menggunakan mesin giling. Sedangkan sekarang kertas ini hanya digunakan sebagai kertas buram saat murid atau siswa ujian matemati, Fisika, Kimia dll. 




3.         KERTAS DOUBLE FOLIO BERGARIS
Kertas Double Folio bergaris bukanlah termasuk kertas HVS karena dibuat dengan bahan yang berbeda (saya tidak tau nama bahannya). Kertas Double Folio sesungguhnya sama dengan isi buku Folio hanya saja dia tidak berbentuk buku. Bila isi buku folio di copot maka ia akan menjadi kertas Double Folio. Kertas ini tidak digunakan untuk ngeprint atau foto copy.







4. KERTAS FOTO
Kertas ini juga terdapat bermacam-macam jenis, yang paling sering digunakan adalah glossy dan doft, dll. Kertas ini juga tersedia bermacam-macam merk, diantaranya Spectra, Blue Print, Data Print, Marry (sekarang ganti nama jadi Mung Li), dan ada juga kertas foto yang merupakan stiker.







Selain yang saya uraikan diatas masih banyak lagi jenis, ukuran, merk kertas lainnya. Untuk lebih jelasnya berikut adalah ukuran-ukuran kertas :

SERI A
Biasa digunakan untuk cetakan umum dan perkantoran serta penerbitan.
-          A0 = 84,1 cm x 118,8 cm
-          A1 = 59,4 cm x 84,1 cm
-          A3 = 29,7 cm x 42,0 cm
-          A3+ = 31,8 cm x 48,0 cm
-          A4 = 21,0 cm x 29,7 cm
-          A5 = 14,8 cm x 21,0 cm
-          A6 = 10,5 cm x 14,8 cm
-          A7 = 7,4 cm x 10,5 cm
-          A8 = 5,2 cm x 7,4 cm
-          A9 = 3,7 cm x 5,2 cm
-          A10 = 2,6 cm x 3,7 cm
 
SERI B
Biasa digunakan untuk poster dan lukisan dinding
-          B0 = 100,0 cm x 141,4 cm
-          B1 = 70,7 cm x 100,0 cm
-          B2 = 50,0 cm x 70,7 cm
-          B4 = 25,0 cm x 35,3 cm
-          B5 = 17,6 cm x 25,0 cm
-          B6 = 12,5 cm x 17,6 cm
-          B7 = 8,8 cm x 12,5 cm
-          B8 = 6,2 cm x 8,8 cm
-          B9 = 4,4 cm x 6,2 cm
-          B10 = 3,1 cm x 4,4 cm

SERI C
Biasa digunakan untuk map, kartu pos dan amplop
-          C0 = 91,7 cm x 129,7 cm
-          C1 = 64,8 cm x 91,7 cm
-          C2 = 45,8 cm x 64,8 cm
-          C4 = 22,9 cm x 32,4 cm
-          C5 = 16,2 cm x 22,9 cm
-          C6 = 11,4 cm x 16,2 cm
-          C7 = 8,1 cm x 11,4 cm
-          C8 = 5,7 cm x 8,1 cm

SERI R
Biasa digunakan untuk mencetak foto
-          2R = 6,0cm x 9,0 cm
-          3R = 8,9 cm x 12,7 cm
-          4R = 10,2 cm x 15,2 cm
-          5R = 12,7 cm x 17,8 cm
-          6R = 15,2 cm x 20,3 cm
-          8R = 20,3 cm x 25,4 cm
-          8R+ = 20,3 cm x 30,5 cm
-          10R = 25,4 cm x 30,5 cm
-          10R+ = 25,4 cm x 38,1 cm
-          11R = 27,9 cm x 35,6 cm
-          11R+ = 27,9 cm x 43,2 cm
-          12R = 30,5 cm x 38,1 cm
-          12R+ = 30,5 cm x 46,5 cm

Semoga catatan saya ini bermanfaat, dan tidak ada lagi masyarakat terutama pegawai kantoran yang buta kertas. Truiiiing …..



Minggu, 26 Februari 2012

Rabu, 01 Februari 2012

BATAS TAK BERBATAS

Penyanyi : Iwan Fals
Ciptaan : Iwan Fals
Lirik : Slamet Rahardjo Djarot
Sendiri menanti pagi Setitik embun bergantung di ujung daun Sang dara melamun Mimpi menelan matahari 

Reff : Suci embun segar perawan Bergaun cahaya Melintas batas Ambisi dan kenyataan Melambung tinggi, jauh Ke alam impian 

Bridge : Dimana sungai dan pepohonan Berkelindan menganyam kehidupan Jejak telah dilangkahkan Seribu kehendak harus terlahirkan Urai jerat keangkuhan Melepas belenggu Rasa tahu berlebihan 

Reff : Memang gaun ini mesti berganti Cahaya tak lagi menyilaukan Dan menjelma menjadi pelurus hati Kini sang dara menyanyi lagi  

Bridge : Tak lagi dia mau merasa sepi Tak lagi dia mau merasa sendiri Segar perawan berdandan Atas cermin bercahaya kenyataan Mimpi indah adalah Fatamorgana Walau samar cakrawala Adalah kenyataan Tampak jauh untuk ditempuh Tapi itulah batas Dari kehendak manusia yang tak berbatas Oooh hmmmmm.... 

Reff : Suci embun segar perawan Bergaun cahaya Melintas batas ambisi dan kenyataan Melambung tinggi, jauh Ke alam impian 

 Bridge : Dimana sungai dan pepohonan Berkelindan menganyam kehidupan Dimana sungai dan pepohonan Berkelindan menganyam kehidupan 
.
SINOPSIS FILM JALESWARI, dengan ambisi dan kepercayaan diri yang penuh, mengajukan diri untuk mengambil tanggung-jawab memperbaiki kinerja program CSR bidang pendidikan yang terputus tanpa kejelasan. Dia menyanggupi masuk ke daerah perbatasan di pedalaman Kalimantan dan menjanjikan dalam dua minggu ketidak-jelasan itu dapat diatasi Ternyata suatu kehendak belum tentu sejalan dengan kenyataan. Daerah perbatasan di pedalaman Kalimantan memiliki pola kehidupannya sendiri. Mereka memiliki titik-pandang yang berbeda dalam memaknai arti garis perbatasan. Konflik bathin terjadi ketika dia terperangkap pada masalah kemanusiaan yang jauh lebih menarik dan menyentuh perasaan dibanding data perusahaan yang sangat teoritis dan terasa kering karena pada hakekatnya masalah rasa sangat relatif dan memiliki kebenaran yang berbeda JALESWARI berada dalam tapal batas pilihan. Karisma hutan dan pola hidup masyarakat telah menyadarkan dirinya bahwa upaya memperbaiki kehidupan masyarakat tidak bisa dipisahkan dengan adat istiadat setempat. Jaleswari sangat memahami ADEUS, seorang guru yang dipercaya menjalankan program pendidikan, kini menjadi pribadi pendiam dan apatis, karena sistem pendidikan yang diinginkan perusahaan di Jakarta, tidak sesuai dengan keinginan masyarakat. Masyarakat lebih memilih untuk jadi tenaga kerja yang dijanjikan jadi kaya oleh penjual jasa bernama OTIK. Salah satu korbannya adalah UBUH, pekerja TKI yang melarikan diri dari negeri tetangga. Oleh masyarakat Dayak disana, UBUH tak hanya beroleh perlindungan namun juga kehangatan dan keramahan yang perlahan membuatnya berangsur pulih dari trauma Tragedi kemanusiaan ini, merubah pemikiran JALESWARI. Semua peristiwa terjadi di depan matanya. Jiwanya goncang dan PANGLIMA ADAYAK, kepala suku menuntunnya memahami "Bahasa Hutan" yang mengetengahkan rasa hormat dan cinta untuk tidak merusak dan sebaliknya malah menjaga dan meningkatkan harkat manusia dan lingkungan kehidupannya. Langkah JALESWARI sangat membantu ARIF sebagai instrumen negara yang dalam penyamaran dan ditugaskan di wilayah perbatasan. Mampukah JALESWARI bangkit, melewati batasnya dan terus berjuang untuk kehidupan masyarakat yang lebih baik?